Memahami dan Mengenal IC Program TV
(Bagian 3 (terakhir): Urutan Boot Up dan Troubleshooting)
Ketika
sebuah microcontroller/IC program mendapatkan tegangan kerja IC program tidak
langsung ON atau beroperasi. IC program harus melalui tahap-tahap boot up.
Tahap-tahap BootUp terdiri dari dua tahap yaitu tahap hardware dan tahap BootUp
software. Lamanya waktu yang dibutuhkan untuk bootUp tergantung dari jenis
IC/microcontroller dan urutan program yang dijalankan/diprogramkan.
URUTAN
BOOT UP
BootUp pada microcontroller terdapat dua jenis yaitu boot up hardware dan boot
up software. Tahap-tahap boot up hardware sebagai berikut :
- IC program
memulai tahap bootup jika tegangan kerja yang diberikan sudah masuk dalam
rentang tegangan kerja normalnya.
- Osilator kristal
yang terdapat pada mulai berosilasi. Fungsi osilator kristal adalah untuk
memberikan denyut/clock pada microcontroller.
- Setelah ada
clock, IC program mengecek dan mengeset hardware/register-register
internal dengan nilai-nilai standar. Kemudian IC program menunggu reset
melalui pin RESET.
- Proses reset
ini, dilakukan secara manual atau otomatis oleh perangkat luar. Pada
umumnya, TV menggunakan IC Reset untuk mereset program. Contoh IC reset
adalah KIA70 (pada tv LG/Goldstar).
- Setelah menerima
sinyal reset, IC program mulai untuk menjalankan/mengeksekusi software
yang terinstall/terprogram sebelumnya (memulai boot up software).
Sedangkan
tahap-tahap boot up software sangat tergantung dari urutan-urutan atau
statemen-statemen software yang diprogramkan. Karena variasi urutan boot up
software sangat banyak dan berbeda-beda antar tiap programmer, maka penulis
hanya mengulas secara umumnya saja.
Secara
umum, urutan boot up software IC program TV yang semuanya berdasarkan program/berdasarkan
keinginan programmer, urutannya sebagai berikut :
- IC program
mengeset semua register/peralatan internal dengan nilai default/standar.
- Membaca data
dari memory kemudian disetkan pada register/port-port.
- Melakukan proses
power on terhadap unit/TV.
- Melakukan
tahap-tahap monitoring operasi. Misalnya sistem proteksi, hang dan
lain-lain.
- Terakhir,
melakukan monitoring terhadap kejadian/respon-respon terhadap efek
pemakaian (tombol/keyboard, remot dll).
TROUBLESHOOTING
Sebelum
melakukan troubleshooting, beberapa hal yang perlu diketahui dan penting bagi
beroperasinya IC program adalah :
- CLOCK, clock
adalah pulsa/denyut yang berfungsi sebagai denyut jantung prosesor.
Lebar/lama pulsa tergantung dari frekuensi kristal dan program yang telah
diprogramkan.
- IC RESET, cara
kerja IC reset adalah sebagai voltage detector, yaitu mendeteksi tegangan
VDD ic program. Jika tegangan VDD sudah mencapai ambang reset, ic tersebut
akan mengirimkan pulsa reset (tujuannya untuk mereset program).
- INTERUPSI,
adalah layanan yang diberikan oleh prosesor untuk mendengarkan respon
pemakai/peralatan lain. Ketika prosesor mendapatkan interupsi, prosesor
akan menjalankan sub rutin/program tertentu tergantung dari jenis
interupsinya. Misalnya pin/port IR, jika ada sinyal IR masuk dan sinyal
tersebut diketahui oleh program, maka program akan menjalankan subrutin
yang telah diprogramkan. Status/kejadian2 keyboard ketika ada tombol
dipencet dan lain-lain.
- Jenis port input
atau output. PWM/ADC input biasanya digunakan untuk pin AFT, PWM/DAC
output digunakan untukvolume, contrast, color, hue, dan lain-lain. Pin
logic IO digunakan untuk setting option, reset, tv/av, switching, video
ident dan lain-lain.
Karena
proses troubleshooting sangat tergantung dari jenis dan bentuk rangkaian, maka
disini hanya diulas prosedur umumnya saja. Prosedur troubleshooting/pencarian
kerusakan IC program adalah (hardware) :
- Cek semua kaki
port apakah konslet terhadap VSS/ground atau tidak. Pengukurannya dengan
ohm meter pada meter 1K. Harap diperhatikan jenis pin/portnya. Secara umum
nilai hambatan normalnya sebagai berikut : PWM input/ADC sekitar 1 s/d 3K,
PWM output sekitar 1 s/d 5K dan logic IO sekitar 5K. Jika ditemukan kurang
dari nilai tersebut, kemungkinan pin yang dites konslet.
- Setelah tidak ditemukan
konslet, cek komponen-komponen input antara lain switch dan IR receiver.
Troubleshooting
dapat ditemukan setelah mengetahui ciri-ciri IC program yang normal. Ciri-ciri
IC program yang normal adalah :
- Adanya clock,
ditandai dengan adanya tegangan yang bergoyang pada pin SDA/SCL (jika
menggunakan multitester jarum). Jika menggunakan ic memory 24Cxx pin SDA
pada pin5 dan SCL pada pin6.
- Munculnya OSD
dilayar, jika dilayar tidak muncul, cek jalur H SYNC, V SYNC, BLK dan OSD
oscillator.
- IC program dapat
beroperasi dengan normal. Tidak panas berlebihan.
- Pada umumnya
jika pin reset dikonsletkan ke ground sesaat, TV akan standby dan
melakukan proses reset lagi.
IC
program ngambek, sering disebabkan karena :
- Tegangan tidak
stabil atau ada ripple.
- Switch/IR dalam
keadaan mencet trus, sehingga menyebabkan ic program dalam keadaan
interupsi (melanjutkan eksekusi program jika interupsi telah dilepas).
- Bus error, cek
pin SDA/SCL.
- Adanya gangguan
pada port-port input/output. Port-port tersebut mengalami hold/tertahan.
- Software yang
terinstal terkorupsi/rusak = IC program harus diganti.